Phạm Tú November 9, 2024 63

Influencer “Boy-love”: “Tambang Emas” Baru bagi Para Pemasar?

Komunitas “boy-love” di Thailand sedang menjadi fenomena budaya dan hiburan, menarik perhatian jutaan penggemar. Hal ini membuka “tambang emas” baru bagi para pemasar, karena influencer “boy-love” semakin dipandang sebagai kanal iklan yang potensial.

Mengapa Influencer “Boy-love” Diminati Merek?

  • Basis Penggemar yang Besar: Pasangan influencer “boy-love” biasanya memiliki jumlah pengikut yang besar dan loyalitas yang tinggi.
  • Interaksi yang Baik: Penggemar cenderung antusias berinteraksi dengan unggahan idola mereka, menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk promosi produk.
  • Citra Positif: Sebagian besar pasangan influencer “boy-love” membangun citra yang sehat dan positif, sesuai untuk berbagai jenis produk dan layanan.
  • Menjangkau Target Pasar Tertentu: Influencer “boy-love” membantu merek menjangkau kelompok pelanggan muda yang menyukai budaya Thailand dan mendukung komunitas LGBT+.

Contoh Kampanye Pemasaran yang Sukses

  • Merek Kosmetik, Fashion: Banyak merek telah bekerja sama dengan pasangan influencer “boy-love” untuk mempromosikan produk baru, menyelenggarakan acara, bertemu penggemar…
  • Industri Pariwisata: Pasangan influencer “boy-love” sering diundang untuk berpartisipasi dalam perjalanan wisata dan mempromosikan destinasi wisata.
  • Aplikasi Seluler: Banyak aplikasi game dan hiburan juga memanfaatkan citra influencer “boy-love” untuk menarik pengguna.

Untuk mengilustrasikan lebih lanjut tentang potensi influencer “boy-love” dalam pemasaran di Thailand, berikut beberapa studi kasus yang sukses:

  1. CP Sausage x OffGun:
    • Merek: CP Sausage – Merek sosis terkenal di Thailand.
    • Influencer: Off Jumpol dan Gun Atthaphan – Pasangan “boy-love” populer dari serial “Theory of Love”.
    • Kampanye: CP Sausage berkolaborasi dengan OffGun untuk meluncurkan produk sosis baru dengan kemasan khusus bergambar pasangan tersebut. Mereka juga membuat iklan TVC dengan penampilan OffGun, mengadakan fan meeting, dan aktivitas di media sosial.
    • Hasil: Kampanye ini menciptakan “demam” di komunitas penggemar “boy-love”, membantu meningkatkan penjualan dan kesadaran merek CP Sausage.
  1. Lazada x BrightWin:
    • Merek: Lazada – Platform e-commerce terkemuka di Asia Tenggara.
    • Influencer: Bright Vachirawit dan Win Metawin – Pasangan “boy-love” populer dari serial “2gether: The Series”.
    • Kampanye: Lazada memilih BrightWin sebagai brand ambassador dan melakukan berbagai aktivitas promosi di platformnya, termasuk live streaming, iklan TVC, dan program promosi khusus.
    • Hasil: Kampanye ini menarik jutaan tayangan dan interaksi, berkontribusi pada peningkatan lalu lintas dan penjualan Lazada.
  1. Samsung x MewGulf:
    • Merek: Samsung – Perusahaan teknologi multinasional.
    • Influencer: Mew Suppasit dan Gulf Kanawut – Pasangan “boy-love” populer dari serial “TharnType: The Series”.
    • Kampanye: Samsung bekerja sama dengan MewGulf untuk mempromosikan lini ponsel pintar Galaxy terbaru. Mereka membuat foto promosi, video di YouTube, dan menyelenggarakan acara peluncuran produk dengan partisipasi pasangan tersebut.
    • Hasil: Kampanye ini menghasilkan perhatian besar dari komunitas penggemar “boy-love”, berkontribusi pada peningkatan citra merek dan mendorong penjualan Samsung.

Perbandingan dengan Grup Influencer Lain

Dibandingkan dengan grup influencer lain seperti beauty blogger dan food blogger, influencer “boy-love” memiliki keunggulan tersendiri:

  • Pengaruh Kuat di Komunitas Penggemar: Penggemar “boy-love” cenderung sangat mendukung idola mereka.
  • Konten Kreatif dan Unik: Pasangan influencer “boy-love” biasanya berinvestasi pada konten dan visual, menciptakan diferensiasi dari grup influencer lain.

Strategi Pemasaran yang Tepat

Untuk memaksimalkan potensi influencer “boy-love”, merek perlu:

  • Memilih pasangan yang sesuai dengan merek dan produk.
  • Mengembangkan konten iklan yang kreatif, menarik, dan sesuai dengan gaya pasangan.
  • Memfasilitasi interaksi pasangan dengan penggemar.
  • Mengukur dan mengevaluasi efektivitas kampanye.

Kesimpulan

Influencer “boy-love” sedang menjadi “tambang emas” baru bagi para pemasar di Thailand. Dengan strategi yang tepat, merek dapat memanfaatkan kekuatan grup influencer ini untuk menjangkau pelanggan, meningkatkan penjualan, dan membangun merek.

Like (18)
Bình luận ()
Share
Chia sẻ
Bình luận: